Assalamu’alaikum wr.wb
Hai! /tebar gopek transparan/ di posting kali ini,
seperti pada judulnya, gue akan menceritakan perjalanan libur setelah UN gue. Dari
judulnya, lu bisa itung berapa seperdelapan hari? Yap. Itu selama 3 jam. Itu Cuma
di daerah tujuan aja, transport nya belum kehitung. Kalau kehitung, jadi selama
5 jam an. Jadi temen temen gue yang ikutan adalah, Hani, Alfi (Tour Guide
sekaligus penunjuk jalan) Zulfa (asisten Tour Guide), Fia, Shifa, Chiara (Fatin),
dan Tazkiyah. Oiya. Gue juga-_- Oke, kita langsung ke ceritanya aja. Sebelum
gue mulai ceirtanya, ada yang tau tujuan gue ke mana? Yaitu ke tempat nenek
moyang gue(?) bukan ke laut sih-_- ke Jogjakarta Never Ending Asia XDD
Malam H-1 Perjalanan [13 Mei 2014]
Gue mendapat pesan dari Fatin, intinya besok kita
harus sampai di Stasiun Balapan (Solo) pukul setengah tujuh, dan kita berangkat
pukul 07:05. Karena sebelum itu, kita harus beli tiket.
H [14 Mei 2014]
05:45.
Gue segera menyiapkan barang barang yang akan gue
bawa, diantaranya rukuh, headset, duit (tentunya), dan handphone. Juga nyawa
gue-_- setelah sudah siap, gue segera mandi.
06:25.
Gue sudah selesai makan. Dan siap berangkat, gue pun
mengajak Ibu gue untuk mengantar gue ke Stasiun Balapan, namun, kenyataan
berkata lain. Gue nggak berangkat saat itu juga. gue harus menunggu adik gue
selesai makan. Maygat. Gue sedikit santai, karena kata Ibu gue, perjalanan
rumah gue ke Balapan Cuma 10 menitan. Masih cukuplah. Namun, tiba tiba hp gue berdering.
Oh, nomor temen gue, si Alif.
“Halo, Nia, kamu di mana?” suaranya di seberang sana.
“Iya, ini mau berangkat,” jawab gue sambil melirik jam
tangan gue. Sial. 06:33-_-
“Cepetan ya,”
Oke. Gue sudah sedikit gregetan sama adik gue. Skip,
akhirnya gue sudah selesai mengantar adik gue sekolah. Perjalanan menuju Solo
Balapan. HP gue kembali berdering, dari si Tour Guide. Gue segera mengangkat
telepon tersebut.
“Halo, Nia, kamu di mana? Cepetan, ini aku udah naik
kereta,” maygat. Udah naik kereta. Gue gregetan. Gue lihat jam tangan gue, jam
06:55. Ya Allah-_- rasanya gue lemes banget pengen nangis. Mana itu belum jauh
dari sekolah adik gue. Gimana kalau gue ketinggalan kereta dan akhirnya Cuma
bisa menangisi kereta yang semakin lama semakin menjauh. Oke, ini drama
banget-_- gue udah negative thinking. Argh.
“Iya, ini perjalanan,” ujarku tergesa gesa. Gue segera
meminta Ibu gue untuk ngebut. Skip. Dengan perjalanan yang sangat tergesa gesa
dan penuh dengan panggilan masuk ke hp gue. Gue sampai di Stasiun Balapan. Ibu
gue segera masuk ke dalam halaman stasiun, bukan di parkiran. Gue segera turun.
Di luar, ada mas mas yang kayaknya pegawai kereta atau apalah, mungkin dari
raut muka gue yang udah bener bener tergesa gesa, dia pun menanyakan gue,
tujuannya ke mana.
“Jogja,” jawab gue.
“Ohiya, cepetan, Dik,” Ini mas mas
bikin gue greget-_- tapi makasih informasinya, Bang! XD gue segera berlari
masuk ke stasiun. Gue bingung harus nyari mereka di mana. Itu beneran drama
feeling ya, kayak nyariin seseorang yang sangat berharga mau pergi, tapi mereka
belum sempat mengucapkan kata perpisahan-_- maklum, kebanyakan nonton drama
India(?) ngiahaha XDD gue segera berlari menerobos kerumunan, dan ketika mau
sampai di tempat yang ada rel rel nya itu, gue diberhentikan sama dua petugas
kereta api, di bagian nge chek tiket.
“Eh, Dik, Dik. Mau ke mana?” kalau
misalnya saat itu gue nggak dalam keadaan tergesa gesa, gue udah jawab, “Hatimu,”-_-
habis gue greget banget daritadi ditanyain mau ke mana. Haha XDD
“Jogja, oh, iya, Mas. Ada tiket yang
dititipin gak?” tanyaku. Karena tadi Tour Guide bilang ke gue, kalau tiket gue
dititipin di tempat nge chek tiket.
“Namanya siapa?” Ih kepo-_- gue pun
menjawab, “Amalia,” lalu salah satu dari mereka tersenyum dan memberikan tiket
yang dimaksud Alfi ke gue. “Hati hati ya, Dik,” gue nggak memerhatikan mereka
dan segera menelepon Fia. Sembari menunggu diangkat, gue melihat tiketnya. Setau
gue, tiketnya dulu warna pink, abis itu bentuknya kecil gitu-_- sekarang gede
dan lembaran. Gue bener bener kudet. Di belakangnya, ada tulisan ‘Amalia dari
Fatin’ pake spidol ijo. Kebiasaan itu anak bener bener berguna kali ini. Haha
XD
“Halo,” suara si Alif sudah terdengar.
“Halo, Lif. Lu di mana?”
“jalur 3, jalur 3,”
Asal, gue menghitung jalur jalur yang
ada rel nya.
“Gue nggak ngerti. Lu keluar aja.
Belum mau berangkat kan?” ujar gue semakin tergesa gesa. Gue pun menengok ke
kanan kiri. Ah, Ada orang melambai lambai sambil melihat ke arah gue. Tapi jauh
banget-_- Gue lega karena keretanya belum berangkat, dan gue berhasil menemukan
mereka.dan kembali, drama feeling, gue berlari menuju arah mereka. Tapi
bedanya, keretanya masih berhenti. Dan saat itu cukup sepi. Tapi tiba tiba
lambaikan tangan mereka berubah seperti nyuruh gue masuk. Oke, gue segera masuk
ngasal ke gerbong berapa. Tapi beberapa pintu juga masih ketutup-_- kok greget.
Setelah berhasil mencari pintu yang terbuka, gue segera masuk Dan berjalan
mencari gerbong mereka. Berhasil. Gue bener bener lega. Lalu si Zulfa bilang ke
gue, “Lama banget,” oke. Gue bener bener speechless. Pagi pagi udah bikin
greget ini takdir. Gue segera duduk. Ngasal, karena masih sepi. Masih dengan
keadaan lemas dan speechless. Mereka pun mulai bercerita gimana susahnya
ngehubungi gue, dan betapa parno nya mereka ketika nelpon gue. Gimana kalau
keretanya udah berangkat dan gue belum datang? Lu kira gue kagak-_- setelah
keadaan sudah cukup mereda, gue melihat keadaan sekitar. Kereta itu keren. Dan
kereta adalah salah satu bagian dari impian gue yang pupus. Jiah-_- /ambil
tisu/ /makan tisu/ .
Gue pun menikmati perjalanan gue. Rasanya di
kereta itu biasa aja, tapi ketika lu ngelihat kereta dari luar, kayaknya cepet
banget gitu ya-_- kereta berhenti di Stasiun Purwosari. Penumpang banyak yang
naik.Ternyata kursi yang gue dudukin udah punya orang-_- gue pun mengikutin
Tour Guide yang duduk di sebelah gue. Ternyata kursi kami sebenernya ada di
belakangnya. Kami duduk berhadapan dengan Ibu Ibu Alim, dan mas mas yang..
pokoknya ge a we el (gawl) banget-_- gue sebenernya mau hadapan sama Ibu Ibu
Alim, tapi Alfi nyuruh gue duluan-_- yaudah. Gue pun duduk hadapan sama mas mas
ge a we el. Dia pake kacamata item, jadi gue nggak bisa lihat wajah aslinya.
Sepertinya sudah suatu kebiasaan kalau di
kereta memasang headset, lalu memutar lagu, atau murottal :v di hadapan gue,
ada Ibu Ibu Alim, yang sedaritadi memegang ponselnya, sembari komat kamit, dan
mas mas ge a we el yang memasang headset, dan
juga komat kamit. Tapi kayaknya apa yang mereka komat-kamitin(?) itu
beda-_- kalau Ibu nya kayaknya baca Al Quran, kalau mas mas nya kayaknya
ndengerin lagu. Gue juga nggak berbeda. Gue sama Alfi mendengarkan lagu kpop.
Lagu pertama yang diputar adalah BigBang – Bad Boy. Mendadak gue teringat akan
mv nya, yang sekarang sudah tidak kumiliki lagi. /nangis/
Perjalanan Skip. Akhirnya sampai di
Jogja. Lalu kami berhenti. Semua yang akan turun sudah bersiap siap. Mungkin
karena gelagat Alfi bingung, ada mas mas yang udah berdiri di belakang Alfi,
dia menanyakan kepadaku, “Mau ke mana, Dik,” (lagi). Alfi segera menjawab, “Stasiun
Tugu,”
“Itu masih nanti, Dik. Habis ini,”
jawab mas mas nya. Diperlakukan seperti ini, kami merasa seperti anak hilang-_-
tapi terimakasih atas perhatiannya XD. Gue yang nggak ngerti, bingung. “Emang
ini stasiun apaan?”
“Ini Stasiun Lempuyangan, kalau mau
Tugu, pemberhentian selanjutnya,” kata mas mas ge a we el yang duduk depan gue,
seraya mengambil tasnya. Gue kaget. Mas mas ge a we el yang horror, karena dia
pake tindik di lidahnya, juga ge a we el memberi pengarahan kepada gue. Haha
XDD gue dan Alfi seperti sepikiran. Kami speechless bersama(?)
Setelah para penumpang sudah pada
keluar, kereta kembali sepi seperti ketika kami pertama masuk. Entah kenapa,
tiba tiba temen gue Chiara dan Shifa datang menghampiri kita. Lalu, ngomong
sedikit tentang abang abang gawl. Sepertinya mukanya kayak artis gitu-_- haha
XDD Kereta kembali berjalan, Perjalanan menuju Stasiun Tugu. Skip. Akhirnya
sampai, dan kami turun.
Sampai di Stasiun Tugu, seperti anak
anak ababil lainnya, kami melakukan selca-_- atau lebih kerennya selfie. Biar
greget. Bukan Indonesia kalau nggak selfie :v selesai selfie selfie dan apdet
status gitu-_- kami keluar dari Stasiun Tugu. Di luar, kami masih nyempet
nyempetin foto di depan Stasiun Tugu. Biar greget gitu. Di jalan kami juga nemu
rambu yang bertuliskan ‘Dilarang Kencing Di Sini’ tapi kata ‘Dilarang’ nya
ditutupin sama stiker. Kayaknya sih sengaja –“ akhirnya kami mengambil foto
rambu tersebut. Haha XDD Kami berjalan di sepanjang Jalan Malioboro. Walaupun
gue sering ke Jogja, tapi kayaknya ini pertama kali gue lewat Malioboro-_- di
sepanjang Jalan Malioboro banyak kami temui becak, dan andong. Setelah berjalan
cukup lama, dan melelahkan, kami sampai di Mirota Batik. Sejujurnya ini greget.
Sampai di tempat tujuan langsung beli oleh oleh-_-
Memasuki Mirota Batik, suasana Jawa
sungguh kental(?) para pegawainya menggunakan baju khas begitu juga ada aroma
aroma yang sering gue cium ke rumah tante gue-_- semacem dupa, atau entahlah. Pokoknya
bau Jawa banget(?) Di lantai 1, dijual batik, kain lah, baju dan lain lain.
Karena faktor usia mungkin, kami langsung beranjak ke lantai 2. Di mana dijual
souvenir dan hal hal yang bersifat pernak pernik. Ternyata nggak Cuma gantungan
kunci, dan perhiasan lain, di sini juga dijual lulur-_- parfum yang baunya jawa
banget itu, tas, sandal, gelas, dan lain lain yang mungkin belum gue
observasi.Barang barang di sini greget. Gantungan kuncinya ada yang bentuk
jari, telinga dan lain lain. Di ganci bentuk potongan jari, ada efek darahnya
gitu-_- serem gue liatnya. Kayak potongan tubuh mutilasi(?) Setelah selesai
memilih barang yang akan dibeli, kami segera nyelonong pergi(?) nggaklah. Kita
bayar dulu di kasir. Selesai dari Mirota Batik, kami istirahat sebentar.
Sembari mengamati peta yang kami dapatkan dari Mirota Batik. Di balik peta
berwarna kuning yang cukup gede itu, ada silsilah kerajaan Jogja. Sampe istri
istri nya pun ditulis. Gue salut sama Jogja. Sampe peta aja ada kayak
begituannya. Bener bener melestarikan budaya. Keren.
Kami melanjutkan perjalanan menuju
Taman Pintar. Biar pulang pulang jadi anak pintar. Gitu sih kata temen gue-_-
selama perjalanan, kamera nggak pernah istirahat. Apa dikit foto. Maklum. Kita
orang Indonesia asli :) sampai pada suatu
gedung, yang kalau gue lihat lihat mirip sama Istana Bogor.
“Eh, Ini Istana Presiden!” ujar gue
ngasal.
“Bukan. Itu di Bogor,” jawab temen
gue.
“Habis mirip sih-_-“ ujar gue pasrah.
“Iya. Soalnya dulu kan Yogya pernah
jadi ibukota Indonesia,” ujar asisten Tour Guide. Zulfa. Gue penasaran. Jangan
jangan Zulfa suka pelajaran sejarah—)?
Di depan gedung tersebut, ada suatu
benda yang entah itu apa. Mungkin lu bisa pergi ke sana, dan melihat barang
apakah itu. Bentuknya benda miring, ada di belakang pagar Istana(?) benda
tersebut berjumlah 2. Ngasal, temen gue si Alif bilang gini, “Eh, iki supertrap
to?” oke. Ini ngawur kuadrat.
Kembali, kami berfoto di depan istana.
Selesai befoto, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Di perempatan
jalan yang cukup besar, lagi lagi kami istirahat dan berfoto :v Setelah
berjalan cukup lama, kami sampai di Taman Pintar. Di pinggir Taman Pintar, ada
semacam trotoar, apalah itu gue nggak ngerti. Ada sebuah lantai, yang di
tengahnya terdapat tulisan. Yang kalau gue inget itu namanya siapa gitu-_- dia
mendapatkan medali emas di OSN apa ya?-_- lupa gue. Kalau nggak salah, tahun
2008 (SHINee debut) Selain itu ada cap(?) telapak tangan dan kaki orang orang
penting mungkin. Oke. Di Taman Pintar udah pada tau kan? Skip.
Selesai dari Taman Pintar, kami
berjalan kembali untuk mengisi energy ‘-‘)9 kalau nggak salah udah sekitar jam
11 an. Jalan lagi menuju arah Malioboro. Jadi kami mengulang perjalanan kami.
Sebenernya mau naik Jogja Trans, tapi kata penjaganya kalau mau ke Malioboro
lagi, muter dan butuh waktu sekitar sejam. WHAT?-_-Kami kembali berjalan. Gue
nggak terbiasa jalan jarak jauh, tapi kalau dilakukan bersama sama gini, nggak
kerasa capek :v Andai di Indonesia budaya orang jalan gitu yeh. Pasti keren.
Skip. Akhirnya kami sampai di Mall depan Malioboro atau sekitar itu. Gue lupa
namanya-_- pokoknya sudah cukup keren. Kami segera masuk, dan makan di McD. Kembali
seperti remaja lainnya, kami melakukan selca. Tenang, kita nggak mengambil
gambar makanannya kok-_- udah saking laparnya jadi masa bodo mau difoto apa
kagak. Kita juga berdoa dan mencuci tangan seperti yang Mama ajarkan semasa
kami kecil :) hakhak. Kami berjalan kembali. Mungkin karena terlalu jauh, Tour
Guide memutuskan untuk naik andong aja-_- kami meng iya kan aja. Karena kaki
kita juga udah capek. Vixx(?) naik andong. 50.000 untuk 8 orang. Karena
andongnya mungkin nggak cukup buat menampung 8 orang, jadi ada beberapa kawan
kami yang duduk di belakang XDD sejujurnya, gue kasihan sama kudanya. Tapi, gue
tau. Kuda pasti kuat ‘-‘)9
-to be continued-
aku asisten tour guide jare -_-
BalasHapushehee :v
Hapushehe..hehe :v
Hapuskuda kan zelalu zetrong kak /?
BalasHapus