Kamis, 14 Februari 2013

Twinning 4

Terimakasih sudah membaca serial "Twinning" di blog saya. Ini adalah post ke 4 tentang twinning saya. Sekali lagi, terimakasih readers ^^ Belum baca yang ke 1, 2, dan 3? Baca.. Bacaa -_-
Harapan Palsu -_-
[5 November 2012. Sukoharjo]
Oke. Saya mau menceritakan perjalanan saya dari sekolah menuju rumah inap saya di sukoharjo(?) Jadi.. hari pertama saya masuk sekolah, ketika saatnya pulang, hujan turun dengan derasnya, yang mungkin sama dengan perasaan hati saya, yang galau dsb bercampur jadi satu.
 Nah, karena hujan, saya dan Zulfa berniat ngomong sama ibu nya yang muka TE *Tanpa Ekspresi* untuk dipindahkan orang tua asuh. Biar kita lebih nyaman twinningnya, dan lain sebagainya. Saya udah duduk di kursi, di depan ruang guru *kalau nggak salah* udah nyiapin pidato panjang lebar, biar bagaimanapun dipindahin. daripada saya setress, seminggu di desa, di tempat yang nggak PW? Nunggu ibu itu keluar, saya ngomong ngomong sendiri. mempersiapkan pidato saya, dan satu lagi. muka "melas" adalah andalan. Sedang saya lagi 'belajar pidato singkat' si Zulfa sibuk ambil foto buat laporan ke sekolah, tentang twinning school.
Lama banget nunggu ibu itu keluar dari kantor. Hujan masih turun dengan derasnya. Karena itu ibu gak kunjung keluar, akhirnya saya ngintip ke dalam kantor, dan ibunya nggak ada. -_______- NGGAK ADA! *capslock rusak* lalu saya cari ke kantor satu nya, karena kantornya ada banyak. dan hasilnya NIHIL! nggak ada ibu itu. So, what must i do? -_- dan saya bilang ke Zulfa, kalo ibu TE itu nggak ada *saya nggak tau namanya, sebagai alternatif saya beri nama ibu TE, problem?*
 Kecewa, so pasti. Udah suasana nya hujan, pikiran melayang layang, ke Solo lah, kepastian pindah rumah twinning lah, dsb. Ini udah hari Senin, kalau misalnya hari ini tu ibu TE nggak ada, berarti Selasa ngomongnya, kalau beneran diurus, paling lambat pindah hari Kamis, karena Rabu buat nyari orangtua asuh, kalau enggak harus ngomong hari Selasa pagi, biar seenggaknya ibu TE bisa pikir pikir dulu. itupun kalau JADI! -capslock kembali jebol- KALAU JADI! *meratapi nasib* kalau hari Kamis, berarti aku sama Zulfa cuma 2 hari di rumah baru. Dan itu sangat menutup kepastian bahwa jika saya pindah rumah orangtua asuh, itu bisa dikata 75% MUSTAHIL! -nggak tega bilang 100% mustahil-
 oke, kalau saya punya mesin waktu, saya mau ulang, pas saya baru dipanggil sama pak kepsek, buat panggilan ikut twinning, saya akan tolak. Dan lebih nge-JLEBnya lagi, pas saya twinning, sebenernya saya ikut lomba matematika, nginep 3 hari di jogja loh. NGINEP LOH! NGINEP! -lebay- tapi, yah. waktu nggak bisa diulang, dan saya harus menatap beberapa hari ke depan, di sukoharjo, rumah baru, sekolah baru. dan serba baru.
Berhubung hujan sudah reda, saya dan Zulfa segera menuju gerbang buat nunggu jemputan. Berhubung sekolah sudah mulai sepi, tanpa saya sadari, karena saya kebanyakan nge galau -_- jadi gak sadar kalau udah pada pulang, yang pakai angkot lah, dijemput naik motor, naik mobil -_-, naik sepeda. pokoknya udah pada pulang dah. setelah dijemput, saya sampai rumah kalau nggak salah jam 3 an. Karena JARAK YANG JAUH DAN HUJAN -caps kembali jebol- Sampai di rumah, seperti kegiatan biasa. makan, main laptop, sholat, sms an. Yah, seperti biasa.
Saat itu, saya bingung berat. Saya nggak betah di sini, saya mau pindah. Pindah. Pindah. Pindah. PINDAH! karena pihak tempat saya twinning yang enggak jelas gini, akhirnya saya menghubungi pihak sekolah saya. meminta untuk pindah lah. Saya kirim sms ke guru saya.
Saya : Miss, mau pindah..
Guru : Ya, besok aku sama pak kepala sekolah mau ke sana, kepastian pindah enggaknya besok
YEAYY! semoga guru saya itu tau -_- saya nggak betah di sini. dipindahin pleasee :)
 Satu hal yang sangat saya sayangkan pada hari ini. Yaitu, saya nggak bisa menunjukkan pidato kemelasan saya di depan ibu TE, agar tujuan saya tercapai, boro boro tujuan tercapai, ketemu bu TE aja enggak. Pada saat itu, saya optimis bisa pindah tempat asuh, tapi apa yang terjadi? Next Edition.

2 komentar: