Sabtu, 22 Desember 2012

Twinning 2

So-so Sunday
Singkat cerita, saya dan teman saya sampai di rumah bapak itu. Jauh. So Pasti! Bayangkan saja, setengah jam loh! *nggak terbiasa perjalanan jauh ke sekolah* Dan, lebih kagetnya lagi, di perjalanan itu cuma ketemu sawah, sawah, dan sawah. Sawah Everywhere! dan beberapa rumah. Dan, jika Anda tahu maksud saya. Desa!
Rumahnya.. nggak seperti rumah desa. Yah, rumah desa, agak modern dikit lah :p saya awalnya kaget. Jujur saja, nggak seperti yang guru saya bilang. Kata guru saya, ikut twinning itu pasti menyenangkan, rumahnya bagus, orangtua asuh baik. Walaupun sebenernya saja ikut twinning nggak  buat itu sih. Saya terima dengan lapang dada. Apapun yang terjadi, ada konsekuensinya.
Bapak tadi turun dari mobil dan bilang kepada kami. "Ini Ibu, salim dulu" jujur saja, rasanya gimana gitu. Seperti anak panti yang diangkat anak sama orang. "Ini Ibu" maaf Pak, saya masih punya Ibu :p Oke, lanjut. Kami salim sama Ibu itu, dan ibunya mempersilahkan kami masuk. Kami masuk ke rumahnya. Capek, pengen tidur! dan satu lagi. Kangen Emak di rumah -,- *plak*
"Nah, ini kamarnya," ujar ibu itu sambil membuka kamar. kami masuk dan. Dan? terbengong sesaat. Tapi, kamar sekecil ini? untuk 2 orang? kamar yang berukuran 2x2,5 meter. sekali lagi, dan entah untuk keberapa kalinya saya menarik napas panjang. Be Patient :)
"besok kalau berangkat naik angkot ya, nanti diantar sampai tugu tawangsari" pesan ibunya. Angkot?Tugu Tawangsari? yang mana lagi itu?._. sudahlah. lupakan.
Zulfa menaruh kopernya di sudut ruangan, lalu baru koper saya. Saya deskripsikan kamarnya. seperti yang saya sebutkan, ukuran 2x2,5 meter, dengan 1 kasur tanpa dipan, berhimpit sekali dengan tempat kami menaruh koper, lalu ada lemari, dan meja.lemari tersebut memiliki dua pintu, satunya ada kacanya itu loh. Nah, di kaca tersebut, si pemilik menuliskan "love 8H class comm :*" seperti itu lah. dan tulisan God Always Listening and Understanding. singkatnya GALAU menggunakan spidol hitam permanen.
Oke, mungkin adaptasi tidak hanya untuk hewan, tapi juga manusia. Dan pada saat itu, saya sedang beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Saya langsung membuka laptop dan bermain dengan laptop. Alhamdulillah bawa laptop, kalau enggak? entah deh. Laptop adalah sahabat baik saya. Ketika saya butuh, tinggal buka, dan tekan tombol, dia akan hidup dan menemani saya. *curcol laptop* bahkan sampai akhir baterainya pun, dia setia menemani saya xD. Lanjut,  saya sampai di sana sekitar jam 5 soredi hari Sabtu. Zulfa keluar untuk mandi. Nah, ketika Zulfa keluar, entah kenapa air mata saya mengucur begitu saja. saya mencoba untuk mengusap air mata saya.Cuma seminggu. Make It Happy! Pokoknya saya mencoba sabar. Udah twinning ke sukoharjo, rumahnya jauh, dan seperti ini. Udah, sabar. Sabar :)
Karena rasa penasaran saya dengan teman teman yang lain, saya berkirim sms dengan mereka. Pertama dengan si Angel.
"Piye omahmu ngel?" ketik saya di handphone. kirim. Tak lama kemudian, dia membalas.
"Apik! Ada kolamnya!Koe?" pada saat membaca itu, hati saya itu. gimana ya? Iri, sedikit sedih juga.
"Ah, yo ngono kae, ngel. adoh banget. Ndeso sisan" jawabku. dada saya ampek pas ngetik itu. Ironi :(
dan informasi yang saya dapatkan, Angel, Ulva, dan 3 orang lainnya tinggal di rumah guru di SNPN5Sragen itu.
Nah, kita sapa teman kita yang jauh di Klaten sana. Fia. dari informasi yang saya dapatkan dari dia, rumahnya seperti hotel *yang ini bikin envy, miris banget pas baca smsnya dia*, setiap satu anak, menempati satu rumah. Jadi, kata sekolahnya biar mandiri gitu. Nggak bergantung sama temen.
Yah, saya cuma bisa menghela napas. Sabar. Mungkin ini emang takdir saya. Saya berkirim sms dengan ibu saya. saya ceritakan semua. Ibu saya bilang kalau saya tidak terbiasa, dan hanya berpesan, sholat tepat waktu, banyak berdo'a, mengaji :') makasih Mak!
Malam tiba, Zulfa asik bermain dengan laptopnya. Sedangkan saya? sudah cukup main dengan laptop, saya duduk di bawah kolong meja dan menangis. Emang sulit.  Saya kangen rumah, saya pengen pulang, saya kurang cocok dengan tempat ini, saya kangen solo. pokoknya kangen Solo dan bagaimanapun situasi di Solo :' Tapi saya harus disini :(  Dan karena kebaikan Zulfa, dia memberikan tissue nya untuk saya. Saya nggak tahu apa yang bocah itu pikirkan, tapi ia juga agak sedikit tidak bisa menerima seperti saya. bukan dari gerak geriknya, tapi dari tatapan matanya.
Saya melaksanakan Sholat Isya' ketika Zulfa terlelap. Hati saya nggak tenang walaupun saya sudah sholat. Saya bingung. Lalu saya menengadah. Di lemari tersebut, ada tulisan God Always Listening and Understanding. Allah, selalu mendengarkan dan memahami. itu pasti. saya pun teringat akan ibu saya, dan saya mulai berdo'a. Saya berdo'a untuk kebaikan saya di sini, semoga saya betah 1 minggu di sini, keluarga dan teman teman di solo baik-baik saja. Saya berdo'a sampai menangis :') Saya kangen Solo.
Dan kendala yang sangat mengganggu. Saya susah tidur di sana ._. mungkin tidak merasa nyaman, dan suasana hati yang tidak memungkinkan tidur dengan nyenyak. pikiran negative bertebaran di mana mana. Esok harinya, saya bangun pukul 4, karena 1 hal. Suara Adzan. sebenernya, suara adzan nggak masalah sih. cuma, suaranya agak kurang enak didengar. Adzan subuh saya sih udah sering dengar, biasa aja. Tapi yang satu ini beda banget ._. nggak enak didengar sampe saya bangun. Mau tidur lagi nutupin telinga, tapi dosa ah. Oh, ya FYI, rumah yang saya tempati deket banget sama masjid. sampingnya gitu. dan masjidnya itu suwung. jamaah maghrib gitu gak ada. masjidnya kayak cuma buat adzan doang. dan anda tau siapa muadzinnya? bapaknya._. cuma perasaan saya aja, atau emang suaranya kurang enak didengar. Yaudah, akhirnya saya wudhu lalu sholat shubuh. Paginya, nah. kendala lagi ini. Hari Minggu. Menurut pengumuman tempat sekolah saya, hari Minggu nya free. jadi di rumah orangtua asuhnya. Dan, dari informasi yang saya dapatkan, yang twinning ke spenma pergi ke sangiran, situs manusia purba, yang ke klaten, pergi ke candi candi, dan rumah makan apung. Satu lagi hal mengecewakan ditemukan. Jadi, saya harus menghabiskan hari minggu saya, di rumah ini. Okesip! sampai pukul 8 pagi, saya dan Zulfa bermain laptop tidak keluar dari kamar yang sempit ini. dengan satu alasan. Mutung. Saya mutung di sini, entah Zulfa berpikiran sama atau tidak. tapi dia juga sama tidak keluar dari kamar.
"Dek! MAKAN DEK!" entah siapa itu. saya pikir itu suara bapaknya. dengan nada berteriak. woles aja kali, pak. rumahnya juga gak gede, jadi pasti denger._. lalu pintu seperti digedor. Entah, ini orang bisa sopan dikit nggak?._.
Akhirnya saya dan Zulfa keluar dari kamar untuk makan. Berhubung kamar makan dan kamar tempat saya tidur nggak jauh jauh amat. tinggal keluar dari kamar, belok kanan, sampe deh. Saya membuka tudung saji. Ada semacam ragi, dan sepertinya ragi nya udah lama gitu, lalu ada oseng oseng. dan semuanya pedas. Oke fine. saya masuk ke dalam kamar. Bukan untuk mogok makan, tapi untuk mengambil abon :D ibu saya yang membelikan, berhubung saya orang yang pilih pilih makanan, jadi mungkin abon itu bisa membantu. saya mengambilnya dan makan dengan abon. Oke, sarapan selesai. masuk kembali ke kamar dan main laptop. Saya berkirim sms dengan Angel. ketika saya sms, dia lagi otw ke Sangiran. Oke, bersyukur. semua ada hikmahnya.Siang itu pikiran saya melayang layang begitu. Yang mikirin sekolah, mikirin pengen pulang, mikirin keadaan sekarang, mikir ini, mikir itu, mikir kalau pindah orangtua asuh gimana. Argh!
Siangnya, saya diajak Zulfa untuk pergi ke sawah. Awalnya saya menolak, tapi yah saya mengalah. Akhirnya saya pergi ke sawah bersama Zulfa. keperluannya sederhana banget. Ambil foto. Zulfa pinter ambil gambar. walau pegangannya bukan SLR, tapi hasil jepretannya tidak diragukan lagi! setiap edit foto hmm.. hasilnya 4 jempol buat tuh anak! sayangnya pendiem. Jadi, mungkin kelebihan tersembunyinya itu tidak diketahui banyak orang. Setelah acara jepret gambarnya selesai, kami kembali ke rumah. Di rumah suwung. Kosong. Sepi. Kemana bapak sama ibuknya tuh? au ah. Lalu saya berkirm sms dengan guru saya. Saya pengen pindah orangtua asuh saja. Saya ceritakan semua kendalanya, yang rumahnya jauh, orangtua asuhnya sering pergi alhasil rumah kosong dan sepi, dan kondisi rumah yang kurang mendukung, berangkat naik angkot. Saya ceritakan semua. Menjelang sore, tuh dua orang njedul nggaktau dari mana. Pas makan malam, ibunya bilang gini, "ini di desa. beda sama di kota. jangan di samain siapa juga yang mau nyamain?  makan apa adanya ya. besok ke sekolahnya naik angkot, nanti diantar sampai tugu tawangsari.Kalau bangun yang pagi, jam 4. Nanti mandi jam 5, jam 6 kurang sudah harus berangkat. Ini kan jauh, perjalanan setengah jam" ujar si ibu nyerocos panjang tanpa titik koma. Huftt.. Oke. Singkat cerita, hari Minggu itu, saya badmood berat, nangis nggaktau berapa kali TwT, mutung sendiri.Oke, tunggu Twinning yang ke 3 ya!
-Sachii-

3 komentar: